Dinas DPMPSPPTK Bukittinggi Gelar Peluang Investasi Kota Bukittinggi.

Bukittinggi - Walikota Bukittinggi, menyampaikan apresiasinya gelaran Forum Group Discution (FDG) yang dilaksanakan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPMPTSPPTK) dalam penyusunan dokumen potensi dan peluang investasi kota Bukittinggi.

Apresiasi itu disampaikan Walikota melalui Sekretaris Daerah (Sekda) kota Bukittinggi Drs. Martias Wanto diruang rapat Balai Kota Bukittinggi Rabu 1 November 2023.

Baca juga: Presiden Jokowi Terbitkan Kepres No. 2 Tahun 2022

Menurut Sekda gelaran FDG, dalam penyusunan dokumen potensi dan peluang investasi kota Bukittinggi, harus di olah dan dikembangkan menjadi sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan oleh investor, agar mereka dapat menanamkan modal mereka di daerah.

"Sasaran kegiatan tersebut tentu dengan ketersediaan data dan informasi potensi dan peluang investasi kota Bukittinggi yang lengkap, terpadu, akurat dan terkini yang kita miliki, " papar Sekda.

Baca juga: Jonny G. Plate: WFH Lingkup Kominfo Tetap Mengedepankan Layanan Publik Secara Profesional

“Kolaborasi antara SKDP, OPD dengan pelaku usaha kota Bukittinggi, akan dapat membantu perekonomian dan menciptakan peluang investasi”, ungkap Plt. Kepala Dinas DPMPTSPPTK Noverdi.

Menurut Noverdi, kegiatan itu di ikuti sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi

Baca juga: Rawan Konflik Kepentingan, Ombudsman Usulkan Perubahan Susunan Pansel OJK

Diantaranya Badan Perencanaan Pembangunan (BAPEDA), Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPD), Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR), Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) kota Bukittinggi.

Pada kesempatan yang sama Noverdi, menyebut gelaran FDG itu menampilkan  pemateri Dr. Sri Maryati SE, MSII dan Afridan Wirahadi Ahmad SE, MSC, AK, Ca sebagai tenaga ahli dari pihak akademis.(**).

Baca juga: Joko Widodo: Membangun IKN Harus Berbasis Green Economy