Bukittinggi-Himbauan dari Kementerian ESDM untuk warga yang bermukim di sekitar Lembah/Aliran/ Bantaran Sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi.
IMBAUAN KEPADA MASYARAKAT AGAR MENJAUHI ALIRAN/BANTARAN SUNGAI-SUNGAI YANG BERHULU DI PUNCAK G. MARAPI
Gunungapi (G) Marapi secara administratif terdapat di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, dengan ketinggian puncak 2.891 mapl pada koordinat 0 22 47.72 LS 100 28 16, 2 16.71 BT. Aktivitas G. Marapi PGA dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Marapi yang berada di Jl. Prof. Hazainin No. 168 Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat
Rangkaian erupsi G. Marapi terjadi berkali-kali sejak 3 Desember 2023 hingga saat menghasilkan deposit material letusan berukuran abu, fapili, hingga batu/bom vulkanik di daerah puncak dan lereng G. Marapi. Pada saat turun hujan, air mengisi aliran sungai dan bercampur dengan endapan material vulkanik tersebut menghasilkan lahar yang akan mengalir ke daerah dengan elevasi yang lebih rendah terutama mengikuti aliran sungai-sungai yang berhulu langsung di puncak G. Marapi
Berdasarkan rekaman seismograf di Pos PGA. Marapi, Bukittinggi, pada hari ini Jumat tanggal 5 April 2024 dari sekitar pukul 14.00-15.30 WIB terekam getaran tremor yang berasal dari hujan lebat yang turun di sekitar puncak G Marapi yang kemudian mengakibatkan terjadinya banjir lahar di di antaranya pada lokasi berikut
Bukik Batabuah, Kecamatan Candung (mematikan jalan Bukik Batabuah Lasi), Nagari Ala Angek, Kecamatan Sepuluh Koto memutus jalan Padang Panjang-Bukittinggi); Kecamatan Sungai Pua dan Beberapa sungai yang mengalir ke Kecamatan Batipuah.
Sejak sekitar pukul 18.30 WIB hingga siaran para ini disusun, rekaman seismograf masih mengindikasikan adanya hujan yang turun di wilayah G. Marapi. Sehubungan dengan hal itu, sebagai bentuk kewaspadaan terhadap lahar maka diimbau kembali
IMBAUAN KEPADA MASYARAKAT AGAR MENJAUHI ALIRAN/BANTARAN SUNGAI-SUNGAI YANG BERHULU DI PUNCAK G. MARAPI
Gunungapi (G.) Marapi secara administratif terdapat di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, dengan ketinggian puncak 2.891 mdpl pada koordinat 0° 22' 47, 72" LS 100° 28' 16, 71" BT. Aktivitas G. Marapi dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung api (PGA) Marapi yang berada di Jl. Prof. Hazairin No. 168 Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat.
Rangkaian erupsi G. Marapi terjadi berkali-kali sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini telah menghasilkan deposit material letusan berukuran abu, lapili, hingga batu/bom vulkanik di daerah puncak dan lereng G. Marapi. Pada saat turun hujan, air mengisi aliran sungai dan bercampur dengan endapan material vulkanik tersebut menghasilkan lahar yang akan mengalir ke daerah dengan elevasi yang lebih rendah terutama mengikuti aliran sungai-sungai yang berhulu langsung di puncak G. Marapi.
Berdasarkan rekaman seismograf di Pos PGA. Marapi, Bukittinggi, pada hari ini Jumat tanggal 5 April 2024 dari sekitar pukul 14.00 15.30 WIB terekam getaran/tremor yang berasal dari hujan lebat yang turun di sekitar puncak G. Marapi yang kemudian mengakibatkan terjadinya banjir lahar di antaranya pada lokasi berikut:
1. Bukik Batabuah, Kecamatan Candung (persimpangan jalan dari Bukik Batabuah Lasi);
2. Nagari Aia Angek, Kecamatan Sepuluh Koto (memutus jalan Padang Panjang Bukittinggi);
3. Kecamatan Sungai Pua; dan
4. Beberapa sungai yang mengalir ke Kecamatan Batipuah.
Sejak sekitar pukul 18.30 WIB hingga siaran pers ini disusun, rekaman seismograf masih mengindikasikan adanya hujan yang turun di wilayah G. Marapi. Sehubungan dengan hal itu, sebagai bentuk kewaspadaan terhadap lahar maka diimbau kembali
agar masyarakat untuk sementara waktu menjauhi bantaran/aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak G. Marapi.
Hingga saat ini tingkat aktivitas G. Marapi masih tetap pada Level III (Siaga) dengan rekomendasi sebagai berikut:
1. Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak
memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4, 5 km dari
pusat erupsi (Kawah Verbeek) G. Marapi. 2. Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
3. Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta menggunakan perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
4. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
5. Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk
mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.
6. Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).