Agam-Sonsang salah satu jorong yang terletak di Kenagarian Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Berjarak sekitar 8 km dari Kota Bukittinggi.
Jorong Sonsang dikelilingi bukit bukit barisan dan hamparan sawah. Dipinggir bukit ada objek wisata berupa embung yang dinamakan Tirtasari dan Air Terjun 12 Tingkat. Objek wisata ini cukup ramai dikunjungi wisatawan lokal.
Baca juga:
Amsakar Tinjau Kebakaran di Sagulung
|
Kehadiran objek wisata ini cukup berarti bagi warga Sonsang membantu perekonomian masyarakat dari jualan, parkir dan penginapan. Hanya saja belum ada warga yang berjualan souvenir khas daerah ini.
Agar wisatawan yang datang tidak saja menikmati objek wisata yang telah ada selama liburan Hari Raya Idul Fitri tahun 2023 ini digelar Sarasah Sonsang Festival (SSF) dari tanggal 23 - 30 April 2024 dengan berbagai kegiatan, seperti mamacing belut paju rakit, trabas motor kekebun wisuda hafalan Alquran dan MTQ.
Menurut Akmal Yusmar, Penggagas SSF ini, untuk memeriahkan Idul Fitri yang bertepatan dengan masa liburan dan menghidupkan kembali tradisi lama yang sangat peduli dengan lingkungan
"Seperti kebiasaan orang Minangkabau pulang kampuang dari rantau dengan membawa anak anaknya, mereka lahir di rantau. Tidak mengenal tradisi yang pernah dilakukan bapaknya dahulu, " jelas Akmal yang juga konsultan wisata dan digital komunikasi ini.
Contohnya mamancing belut di sawah, kalau bahasa Sonsangnya mangili baluik. Dulu masyarakat Sonsang memiliki tradisi ini. Biasanya dilakukan saat menanam padi sampai padi menghijau berumur satu bulan.Pada saat ini belut membuat lubang di dalam pematang.
Mata pancingnya dibuat sendiri dengan membengkokkan jari jari sepeda dan dikikir ujungnya agar tajam. Kemudian diikat dengan tali yang dijalin. Tali terbuat dari pelapah pisang.
Umpan yang sangat disenangi belut adalah cacing yang besar. disebut cacing gilo. Setelah mata pancing di kaitkan dengan cacing. Dimasukan ke dalam lobang belut dengan diputar putar dengan jari agar perlahan masuk ke dalam lubang.
"Saya memberikan apresiasi kegiatan kearifan lokal ini. Saya jadi peserta memancing baluik ini. Mengenang waktu kecil dulu, " ujar Marfendi, Wakil Walikota Bukittinggi ini. Marfendi tidak sia sia jadi peserta, berhasil memancing beberapa ekor baluik sawah yang cukup besar, lepaslah kepuasaan dan ketawanya.
Lanjut dikatakannya, disamping kita mengadakan festival kemarin kita juga ingin membuat petani-petani di khususnya di Songsang bisa menikmati hasil pertanian dengan baik dan dengan biaya operasional yang murah yaitu dengan mengembangkan pupuk organik di Songsang.
"Kita menjadikan pilot projects bahkan kemarin, kita sudah semprot sawah yang sudah terkena hama dimakan tikus, dan kemudian kita campur.
Alhamdulillah yang kuning-kuning itu kembali tumbuh kembali ini dengan coba kita kembangkan dengan pupuk organik yang cukup murah sekali dan pupuk tersebut, " ungkap Marfendi.
Wakil Walikota Bukittinggi Marfendi berharap, siapa pilih project yang ada di Songsang kedepan yang kita kembangkan dengan metode organik bisa kita bisa dinikmati oleh masyarakat, sehingga masyarakat kita punya biaya operasional pertanian yang cukup rendah dan kualitas serta kuantitas hasil produksinya meningkat ini yang juga kita kembangkan di Songsang.
"Insya Allah setelah itu pertanian sawah dan juga cultikultural Alhamdulillah kemarin kita sudah meninjau kebun durian, kebun manggis yang selama ini biaya operasional sangat luar biasa mahal sekali, Insya Allah kita coba akan kembangkan di Songsang pemupukan dengan dengan pupuk organik yang insyaallah ketersediaan nya sudah ada, " pungkasnya.(LindaFang).
Baca juga:
Satpol PP Ciduk 9 Wanita di Cafe dan Hotel
|