Bukittinggi- - Prabowo Subianto datang membesuk mantan Gubernur Sumatera Barat Azwar Anas di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.Jl. Abdul Rahman Saleh Raya No.24, RT.10/RW.5, Senerur
Wn, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Minggu, (22/01)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo salam hormat dan mendoakan agar pak Azwar Anas bisa segera Sembuh dan kembali beraktifitas.
Baca juga:
Ilham Bintang: Jejak Digital Rachmat Gobel
|
Mantan Gubernur Sumatra Barat dua periode (1977-1987) Ir. Azwar Anas Datuak Rajo Sulaiman. Eks Gubernur kharismatik itu sedang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta. Azwar dirawat di rumah sakit lantaran mengalami gangguan pernapasan.
"Hari ini kita datang ke RSPAD Gatot Soebroto dalam rangka menjenguk tokoh nasional kita dari Sumatera Barat Bapak Azwar Anas.Beliau adalah tokoh masyarakat Sumbar sampai hari ini masih banyak memberikan pikiran dan idenya untuk pembangunan Sumbar, " ucap Andre Rosiade, Kamis (19/1/) malam. diilansir dari Padek.co
Seperti diketahui, Azwar adalah salah satu tokoh Minang yang memiliki kontribusi besar bagi pembangunan Sumatra Barat dan Indonesia. Pria kelahiran Padang, 2 Agustus 1933, itu tercatat pernah menduduki berbagai jabatan strategis, baik di Provinsi Sumatra Barat maupun tingkat Nasional.
Azwar Anas pernah menjadi Direktur Utama PT Semen Padang, Gubernur Sumatra Barat dua periode. Pembangunan Sumatra Barat pesat di saat menjadi Gubernur. Azwar Anas juga pernah menjabat Menteri Perhubungan dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat.
Diketahui, Letnan Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Ir. Azwar Anas gelar Datuak Rajo Sulaiman (lahir 2 Agustus 1933) ia merupakan mantan perwira militer, birokrat, dan politikus Indonesia. Ia pernah dipercaya sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada Kabinet Pembangunan VI (1993–1998) setelah menjabat sebagai Menteri Perhubungan Indonesia pada Kabinet Pembangunan V (1988–1993). Sebelumnya ia menjabat sebagai Gubernur Sumatra Barat selama dua periode (1977–1987).
Azwar Anas mengakhiri perantauannya saat Gubernur Sumatra Barat Harun Zain memanggilnya pulang kampung halaman dengan menjadi Direktur PN Semen Padang 1968. Kala itu Sumbar porak-poranda akibat penumpasan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Harun Zain memanggil para sarjana Minang di perantauan untuk pulang kembali membangun Sumbar.
Kolonel Azwar Anas mulai memimpin Semen Padang dalam keadaan sekarat. Ia membenahi keadaan fisik pabrik dan merehabilitasi mental para karyawan melalui dakwah Islam. Ia berhasil membangkitkan perusahaan itu menjadi BUMN terkemuka di bawah Departemen Perindustrian.(Linda).